Total Tayangan Halaman

Rabu, 05 Maret 2025

Guru PAI SD Raih Gelar Doktor, Bukti Dedikasi Tak Kenal Batas, Inspirasi Sukses Pena Karena Kertas


Banda Aceh, Aceh -  Shadiqin seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar (SD) Negeri Desa Tauladan Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar, berhasil meraih gelar Doktor (Dr.) dari Program Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh.  Prestasi gemilang ini diraihnya setelah melalui sidang terbuka yang menegangkan, namun penuh kebanggaan.  Disertasinya yang berjudul “Pola Pembinaan Karakter Peserta Didik” berhasil memukau para penguji, yang terdiri dari para profesor terkemuka: Prof. Muhammad, Prof. Srisuyanta, dan Prof. Syahbudin Gade. 

Kisah Shadiqin bukan sekadar cerita tentang keberhasilan akademik. Ini adalah kisah tentang kegigihan, dedikasi, dan  semangat belajar yang tak kenal lelah,  sebuah inspirasi bagi para guru di seluruh Indonesia, khususnya para guru PAI yang mungkin merasa terbentur oleh keterbatasan waktu dan energi.  Shadiqin membuktikan bahwa  cita-cita setinggi langit pun bisa diraih, asalkan ada kemauan dan strategi yang tepat. 

Sidang terbuka yang berlangsung khidmat tersebut disaksikan oleh  teman-teman seperjuangan meskipun beda leting seperti Ridwan, S.Pd.I., MA., M.Pd., Ahlul Fikri, S.Ag., M.Pd., Nazaruddin, S.Ag., MA., Fetti Eliani, S.Pd., M.Pd., Syarifah Musanna, S.Ag., M.A., dan Magfirah, S.Ag., MA. Dukungan moral dari mereka menjadi  suntikan semangat tersendiri bagi Shadiqin di tengah proses penyelesaian disertasi yang  memakan waktu dan energi yang tidak sedikit. 

“Perjalanan ini sungguh berat,” ujar Shadiqin seusai sidang.  “Menyeimbangkan tugas sebagai guru SD dengan kuliah doktoral membutuhkan pengorbanan yang besar.  Ada kalanya saya harus begadang menyelesaikan tugas kuliah,  sementara esok harinya harus mengajar dengan penuh energi.  Tetapi, dukungan keluarga dan teman-teman menjadi  motivasi utama saya.” 


Disertasi Shadiqin menawarkan sebuah pendekatan inovatif dalam pembinaan karakter peserta didik.  Ia meneliti pola-pola efektif yang dapat diterapkan di lingkungan pendidikan dasar untuk  menumbuhkan karakter mulia  seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kedisiplinan pada anak usia dini.  Hasil penelitiannya  diharapkan dapat menjadi  referensi berharga bagi para pendidik dalam  mengembangkan kurikulum dan metode pembelajaran yang lebih efektif. 

Keunikan disertasi Shadiqin terletak pada  pendekatannya yang  integratif,  menggabungkan  aspek  keislaman dengan  psikologi pendidikan.  Ia memadukan  nilai-nilai luhur Islam dengan  prinsip-prinsip psikologi perkembangan anak,  sehingga menghasilkan  model pembinaan karakter yang  holistik dan  komprehensif. 

Penguji disertasi, Prof. Muhammad,  mengungkapkan kekagumannya atas  keuletan dan  kualitas penelitian yang dilakukan Shadiqin.  “Disertasi ini  bukan hanya  berisi teori, tetapi juga  memberikan  solusi praktis yang dapat  diimplementasikan  di lapangan,”  ujarnya.  Senada dengan itu, Prof. Srisuyanta dan Prof. Syahbudin Gade  juga  memberikan apresiasi  tinggi atas  kontribusi  disertasi  ini bagi dunia pendidikan. 


Keberhasilan Shadiqin  bukan hanya  memberikan  kebanggaan bagi dirinya sendiri dan  kampusnya, tetapi juga  menjadi  inspirasi bagi  para guru  lainnya.  Kisahnya  menunjukkan bahwa  setiap individu,  terlepas dari  kondisi dan  keterbatasannya,  memiliki  potensi  untuk  mencapai  prestasi  yang  gemilang  asalkan  terus  berusaha  dan  bersemangat. 

Shadiqin berharap  penelitiannya dapat  diaplikasikan  luas  di  dunia  pendidikan.  Ia bertekad untuk  terus  berkontribusi  dalam  mengembangkan  kualitas  pendidikan  di  Indonesia,  khususnya  dalam  pembinaan  karakter  peserta  didik.  Kisah  Shadiqin menjadi  bukti  nyata  bahwa  dedikasi  dan  semangat  belajar  tak  kenal  batas,  bahkan  untuk  seorang  guru  SD  yang  terus  berjuang  mencerdaskan  generasi  bangsa.  Semoga kisahnya ini menginspirasi banyak orang untuk mengejar mimpi mereka setinggi langit, tak peduli seberapa berat tantangan yang dihadapi. 




2 komentar: