Banda Aceh, Aceh - Shadiqin seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar (SD) Negeri Desa Tauladan Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar, berhasil meraih gelar Doktor (Dr.) dari Program Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Prestasi gemilang ini diraihnya setelah melalui sidang terbuka yang menegangkan, namun penuh kebanggaan. Disertasinya yang berjudul “Pola Pembinaan Karakter Peserta Didik” berhasil memukau para penguji, yang terdiri dari para profesor terkemuka: Prof. Muhammad, Prof. Srisuyanta, dan Prof. Syahbudin Gade. Kisah Shadiqin bukan sekadar cerita tentang keberhasilan akademik. Ini adalah kisah tentang kegigihan, dedikasi, dan semangat belajar yang tak kenal lelah, sebuah inspirasi bagi para guru di seluruh Indonesia, khususnya para guru PAI yang mungkin merasa terbentur oleh keterbatasan waktu dan energi. Shadiqin membuktikan bahwa cita-cita setinggi langit pun bisa diraih, asalkan ada kemauan dan strategi yang tepat.
Sidang terbuka yang berlangsung khidmat tersebut disaksikan oleh teman-teman seperjuangan meskipun beda leting seperti Ridwan, S.Pd.I., MA., M.Pd., Ahlul Fikri, S.Ag., M.Pd., Nazaruddin, S.Ag., MA., Fetti Eliani, S.Pd., M.Pd., Syarifah Musanna, S.Ag., M.A., dan Magfirah, S.Ag., MA. Dukungan moral dari mereka menjadi suntikan semangat tersendiri bagi Shadiqin di tengah proses penyelesaian disertasi yang memakan waktu dan energi yang tidak sedikit.
“Perjalanan ini sungguh berat,” ujar Shadiqin seusai sidang. “Menyeimbangkan tugas sebagai guru SD dengan kuliah doktoral membutuhkan pengorbanan yang besar. Ada kalanya saya harus begadang menyelesaikan tugas kuliah, sementara esok harinya harus mengajar dengan penuh energi. Tetapi, dukungan keluarga dan teman-teman menjadi motivasi utama saya.”
Disertasi Shadiqin menawarkan sebuah pendekatan inovatif dalam pembinaan karakter peserta didik. Ia meneliti pola-pola efektif yang dapat diterapkan di lingkungan pendidikan dasar untuk menumbuhkan karakter mulia seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kedisiplinan pada anak usia dini. Hasil penelitiannya diharapkan dapat menjadi referensi berharga bagi para pendidik dalam mengembangkan kurikulum dan metode pembelajaran yang lebih efektif.
Penguji disertasi, Prof. Muhammad, mengungkapkan kekagumannya atas keuletan dan kualitas penelitian yang dilakukan Shadiqin. “Disertasi ini bukan hanya berisi teori, tetapi juga memberikan solusi praktis yang dapat diimplementasikan di lapangan,” ujarnya. Senada dengan itu, Prof. Srisuyanta dan Prof. Syahbudin Gade juga memberikan apresiasi tinggi atas kontribusi disertasi ini bagi dunia pendidikan.
Keberhasilan Shadiqin bukan hanya memberikan kebanggaan bagi dirinya sendiri dan kampusnya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para guru lainnya. Kisahnya menunjukkan bahwa setiap individu, terlepas dari kondisi dan keterbatasannya, memiliki potensi untuk mencapai prestasi yang gemilang asalkan terus berusaha dan bersemangat. Shadiqin berharap penelitiannya dapat diaplikasikan luas di dunia pendidikan. Ia bertekad untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya dalam pembinaan karakter peserta didik. Kisah Shadiqin menjadi bukti nyata bahwa dedikasi dan semangat belajar tak kenal batas, bahkan untuk seorang guru SD yang terus berjuang mencerdaskan generasi bangsa. Semoga kisahnya ini menginspirasi banyak orang untuk mengejar mimpi mereka setinggi langit, tak peduli seberapa berat tantangan yang dihadapi.
Keren banget 👍
BalasHapusMantap tulisannya
BalasHapus