Banda Aceh, Para Kepala Sekolah dan Guru PAI Program S3 Pascasarjana UIN Ar-Raniry Mendalami Filsafat Pendidikan: Menggali 5K Karya Tulis Ilmiah yang Berkualitas, Sabtu, (15-02-2025).
Sejumlah mahasiswa Program Studi Doktor (S3) Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh kembali menggelar kuliah yang mencerahkan sangat menarik bagi para calon akademisi di bidang pendidikan. Kali ini, para kepala sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang tengah menempuh studi program doktor, berkesempatan mengikuti kuliah filsafat pendidikan bersama Prof.
Dr. Warul Walidin AK, seorang pakar pendidikan terkemuka. Kuliah yang bertajuk "Iqra’: Belajar dalam Kalam Allah dan Alam Allah" ini berfokus pada penguatan metodologi penulisan karya ilmiah, khususnya melalui pemahaman mendalam tentang lima kriteria penting: Kedalaman, Ketajaman, Keunggulan, Kebaruan, dan Keruntutan (5K).
Prof. Warul Walidin AK, dalam paparannya yang dinamis dan interaktif, tidak hanya membahas aspek teoritis filsafat pendidikan, tetapi juga secara langsung mengarahkan para peserta untuk mengembangkan kemampuan akademik mereka. Beliau menekankan bahwa proses menulis karya ilmiah bukan sekedar menuangkan ide-ide ke atas kertas, melainkan merupakan proses intelektual yang kompleks dan menuntut kedalaman pemahaman dan keterampilan analisis yang matang.
Kuliah ini dibagi menjadi dua segmen utama. Segmen pertama berfokus pada pengantar filsafat pendidikan dengan mengangkat tema "Iqra': Belajar dalam Kalam Allah dan Alam Allah". Prof. Warul Walidin menjelaskan bagaimana prinsip “Iqra’” dalam Al-Qur’an tidak hanya bermakna “bacalah”, tetapi juga mencakup proses belajar yang menyeluruh, meliputi pemahaman, refleksi, dan aplikasi ilmu pengetahuan dalam kehidupan nyata. Beliau menghubungkan konsep ini dengan pentingnya riset dan penulisan karya ilmiah yang berbasis pada pengamatan yang sistematis, baik terhadap teks agama (Kalam Allah) maupun fenomena kehidupan (Alam Allah).
Prof. Warul Walidin menekankan pentingnya bagi para akademisi, khususnya kepala sekolah dan guru PAI, untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Mereka bukan hanya perlu memiliki pengetahuan yang luas, tetapi juga kemampuan untuk mengolah pengetahuan tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Beliau mengajak para peserta untuk tidak lepas dari nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan dalam setiap tindakan akademik mereka.
Segmen kedua kuliah merupakan bagian yang paling praktis, yaitu pembahasan tentang lima kriteria penting dalam penulisan karya ilmiah (5K):
Kedalaman (Depth): Prof. Warul Walidin menjelaskan bahwa sebuah karya tulis ilmiah yang berkualitas harus memiliki kedalaman dalam menganalisis isu atau masalah yang dibahas. Ini meliputi penggunaan teori yang relevan, analisis data yang mendalam, dan interpretasi yang kritis. Karya ilmiah tidak boleh superfisial dan hanya mengutip pernyataan tanpa analisis yang mendalam.
Ketajaman (Sharpness): Ketajaman merujuk pada kemampuan penulis untuk mengartikulasikan ide-ide dengan jelas, ringkas, dan tepat sasaran. Bahasa yang digunakan harus tegas dan tidak ambigu, sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Argumentasi yang diajukan harus runut dan meyakinkan.
Keunggulan (Excellence): Karya tulis ilmiah yang berkualitas harus menunjukkan keunggulan dalam berbagai aspek, mulai dari metodologi penelitian, analisis data, hingga penulisan. Keunggulan ini dapat terlihat dari kontribusi baru yang diberikan oleh penelitian tersebut terhadap bidang ilmu pengetahuan yang berkaitan.
Kebaruan (Novelty): Sebuah karya tulis ilmiah harus memberikan kontribusi baru terhadap bidang ilmu pengetahuan. Ini dapat berupa teori baru, metodologi baru, atau temuan penelitian yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Kebaruan ini merupakan ciri karya ilmiah yang berkualitas dan bernilai.
Keruntutan (Coherence): Keruntutan merujuk pada kesinambungan dan keterkaitan antara bagian-bagian dalam sebuah karya tulis ilmiah. Semua bagian harus terhubung dengan baik dan membentuk kesatuan yang padat dan sistematis. Struktur penulisan yang baik sangat penting untuk menciptakan keruntutan dalam sebuah karya ilmiah. 

Prof. Warul Walidin juga memberikan contoh-contoh karya tulis ilmiah yang memenuhi kriteria 5K tersebut, serta memberikan kritik dan saran terhadap beberapa karya tulis yang belum memenuhi kriteria tersebut. Beliau menekankan pentingnya revisi dan penyempurnaan sebelum karya tulis dipublikasikan. Para peserta kuliah tampak antusias dan aktif bertanya, menunjukkan keseriusan mereka dalam mengembangkan kemampuan penulisan ilmiah mereka.
Kuliah filsafat pendidikan ini tidak hanya bermanfaat bagi para mahasiswa S3 UIN Ar-Raniry, tetapi juga bagi kemajuan pendidikan di Indonesia secara umum. Dengan memiliki kemampuan penulisan ilmiah yang berkualitas, para kepala sekolah dan guru PAI dapat lebih efektif dalam menyampaikan pengetahuannya, melakukan riset, dan berkontribusi pada perkembangan pendidikan yang lebih baik. Kuliah ini juga menunjukkan komitmen UIN Ar-Raniry dalam mengembangkan potensi para mahasiswanya sehingga mampu menjadi agen perubahan di bidang pendidikan. Harapannya, ilmu pengetahuan yang didapat akan diimplementasikan dalam dunia pendidikan khususnya pada pembelajaran PAI di sekolah-sekolah di Aceh dan Indonesia. Selain itu, para peserta kuliah juga diharapkan mampu mengolah pengetahuan agama dan filsafat pendidikan untuk mengembangkan karya-karya tulis ilmiah yang berkualitas dan bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar