Banda Aceh, Aceh - Udara Pagi berhembus lembut, membelai lembut suasana diskusi yang khas, seakan ikut menyambut simfoni ilmu yang tengah tercipta di ruang rapat Direktur Pascasarjana UIN Ar-Raniry (31-05-2025). Kuliah S3 Metode Tafsir dan Hadits Tarbawi bersama Prof. Sri Suyanta bukanlah sekedar kuliah biasa; ia adalah sebuah perhelatan intelektual yang menyebarkan benang-benang kearifan masa lampau dengan realita zaman modern, sebuah percakapan antar generasi yang mengalun indah bagai syair-syair sufi.
Ruangan yang biasanya hening, kini dipenuhi gema diskusi, terang benderang oleh cahaya layar presentasi yang elegan. Bukan sekadar presentasi Power Point biasa, melainkan sebuah karya seni digital yang interaktif, seolah-olah sebuah aplikasi canggih yang hidup dan bernapas. Ridwan, S.Pd.I., MA., M.Pd, Kepala SMP Swasta Darun Nizham Aceh Jaya, dengan mahir mengendalikannya, mengajak para peserta kuliah berkelana di samudra luas Surat As-Sajadah. Artikelnya, yang telah dikirimkan ke sebuah jurnal ilmiah, kini dipaparkan bukan sekadar sebagai makalah presentasi, melainkan sebagai sebuah perjalanan penemuan.
Ridwan, bagai seorang penyair ulung, membahas Surat As-Sajadah dengan begitu syahdu. Ia menyingkap tabir ayat demi ayat, menghidupkan makna yang tersembunyi di balik setiap kata. PPT-nya bukan sekadar alat bantu visual, tetapi sebuah jendela yang membuka pandangan ke berbagai tafsir, dari tafsir Ibnu Katsir yang klasik dan agung hingga tafsir Al-Misbah yang kontemporer dan relevan. Ia menjembatani jurang antara masa lalu dan masa kini, menampilkan bagaimana kearifan klasik dapat menjawab tantangan zaman modern. Bukan hanya teori yang disajikan, tetapi juga implementasinya di lapangan, sebuah pengupasan kalimat demi kalimat yang tajam dan menggema, bagaikan kalimat ukiran-ukiran halus di atas batu permata.
Selanjutnya Ibu Fetti Elliyani, S.Pd.I., MA, Kepala SD Negeri Lamreung Aceh Besar, membawa hadirin pada dimensi lain dari simfoni ilmu ini. Ia berbicara tentang "Kejujuran sebagai Pondasi Pendidikan Karakter," suaranhya menggelegar membawa pesan yang begitu kuat dan menyentuh. Penyajiannya bukan sekedar konseptualisasi teoritis, melainkan sebuah renungan mendalam tentang nilai-nilai luhur, bagai sebuah syair tentang bagaimana kejujuran, seperti embun pagi yang menyegarkan, mampu menghidupkan lahan kering karakter pendidikan. Ia mengajak semua yang hadir untuk memikirkan betapa pentingnya kebenaran sebagai fondasi yang kokoh bagi generasi mendatang, sebuah karakter yang tak terlupakan di zaman.
Nazaruddin, S.Pd.I., MA., Kepala SMA Negeri 1 Cot Glie Aceh Besar, menyempurnakan simfoni ini dengan presentasinya tentang "Pemecahan Masalah dalam Perspektif Hadits." Ia membuka lembaran-lembaran hikmah dari hadits Nabi SAW, menunjukkan betapa hadits bukan sekadar kumpulan cerita masa lalu, tetapi sebuah panduan praktis yang relevan untuk menghadapi berbagai masalah kehidupan. Ia menjelajahi lautan hadits, mencari mutiara-mutiara hikmah yang dapat menjadi solusi bagi problematika modern, sebuah peta jalan yang menuntun manusia menuju solusi yang bijak dan mengarah.
Puncak simfoni ini tiba saat sesi tanya jawab. Para peserta kuliah, dengan antusiasme yang membara, mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis yang sarat makna. Pertanyaan-pertanyaan ini bukan sekedar interupsi, melainkan nada-nada yang melengkapi simfoni, memperkaya kekayaan intelektual yang tengah dijalin.
Diana Safitri, S.Pd.I., M.Pd, mengungkapkan keresahannya tentang Surat As-Sajadah ayat 32:30, mengapa ada beberapa ayat seakan terlupakan dalam kajian tematik. Ia juga menganalisis bagaimana mengkonfirmasi hadits yang belum termaktub dan bagaimana menyelaraskan pemahaman hati dengan realisasi tindakan. Pertanyaannya bagaikan sebuah pertanyaan puitis, mengajak hadirin untuk memikirkan keselarasan antara niat dan perbuatan.
Syarifah Musanna, S.Pd.I., MA, mengajukan pertanyaan kritis mengenai pendidikan karakter. Ia merenungkan bagaimana teks Al-Qur'an menyelaraskan dengan realita kehidupan, serta bagaimana mengukur kebenaran dalam konteks sistem yang kompleks, di mana hati dan realita seringkali berbenturan. Pertanyaannya menggemakan dilema yang dihadapi banyak pendidik dalam mewujudkan pendidikan berkarakter yang efektif.
Muhammad Yani, S.Pd.I., MA, Fokus mencari ayat yang secara khusus membahas tentang keimanan sejati, memahami persepsi antara ucapan dan tindakan, serta tantangan membangun kejujuran dalam lingkup keluarga dan lembaga. Pertanyaannya merupakan sebuah refleksi mendalam tentang esensi keimanan dan bagaimana menerjemahkannya dalam kehidupan nyata.
Ahlul Fikri, S.Pd.I., M.Pd, mengajukan pertanyaan yang komprehensif, segmen empat subtema—Tauhid, ilmu dan akal, akhlak dan karakter, kepemimpinan dan dakwah—dengan problematika yang menimpa Nabi Muhammad SAW dalam berbagai konteks kehidupan. Pertanyaannya seperti sebuah orkestrasi yang sempurna, mengarahkan diskusi pemahaman menuju yang utuh dan holistik tentang ajaran Islam.
Jawaban Prof. Sri Suyanta, bagai irama yang mengiringi simfoni, membimbing peserta kuliah untuk berpikir kritis dan kreatif. Ia tidak hanya memberikan jawaban yang lugas dan akurat, tetapi juga mampu mengilhami setiap pertanyaan dengan wawasan yang mendalam, bagaikan maestro yang memimpin orkestra ilmu pengetahuan.
Kuliah S3 Metode Tafsir dan Hadits Tarbawi ini bukan sekedar acara akademik; ia adalah sebuah perjalanan spiritual yang menggetarkan, sebuah simfoni ilmu yang menebar inspirasi dan semangat untuk terus menggali khazanah keilmuan Islam. Ia membuktikan bagaimana ilmu agama dapat menyatu dengan kehidupan sehari-hari, membimbing manusia menuju kehidupan yang lebih baik, dipenuhi dengan kejujuran, kearifan, dan keimanan yang teguh. Di negeri Serambi Mekkah, simfoni ilmu ini telah melampaui batas ruang dan waktu, menebar benih-benih kebaikan yang akan terus tumbuh dan berkembang.