Total Tayangan Halaman

Sabtu, 17 Mei 2025

Menggali Khazanah Lokal, Membangun Pendidikan Masa Depan Picu Gelombang Inspirasi Evaluasi dan Statistik Pendidikan Membuka Cakrawala Inovasi Pendidikan Aceh Kelas Praktisi AGPAI S3 UIN Ar-Raniry Unjuk Ekspresi Realisai

Banda Aceh, Aceh – Suasana kampus Pascasarjana UIN Ar-Raniry bergema dengan semangat diskusi yang membara.  Bukan kuliah biasa, ini adalah ruang lahirnya inspirasi, di mana para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Aceh sedang menggali potensi evaluasi dan statistik pendidikan untuk menjawab tantangan zaman (17-05-2025). Kuliah khusus  “Urgensi Variabel dan Berbagai Jenisnya dalam Penelitian”, bagian dari program S3 AGPAI (Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam) Provinsi Aceh,  dipimpin oleh dua pakar terkemuka, Prof. Jamaluddin dan Dr. Duskri, M. Kes. Kolaborasi inspiratif antara Pascasarjana UIN Ar-Raniry dan AGPAI ini telah menciptakan pertemuan yang tak sekadar mentransfer ilmu, tetapi juga membangkitkan semangat kreasi dan inovasi di dunia pendidikan Aceh. 

Suasana  akademis yang  bergairah  diawali  dengan  presentasi  draf  artikel  dari  Diana, S. Pd. I., M. Pd, Kepala SD 61 Banda Aceh. Dimulai dengan pantun dan ditutup dengan pantu, dengan  kepiawaian  menyampaikan  materi, Diana  mampu  membawa  para  peserta  menjelajahi  dunia  variabel  penelitian.  Ia  menjelaskan  dengan  detail  konsep  variabel  bebas,  variabel  terikat,  dan  interaksi  kompleks  antar  variabel  dalam  penelitian  yang  komprehensif.  Antusiasme  peserta,  yang  sebagian  besar  merupakan  guru  berpengalaman  di  Aceh,  sangat  terlihat.  Mereka  tampak  haus  akan  pengetahuan  metodologi  penelitian  mutakhir  yang  relevan  dengan  kebutuhan  pendidikan  di  Aceh. 

Kuliah  ini  jauh  dari  sekedar  teori  belaka.  Diskusi  yang  dinamis  dan  interaktif  menjadikan  pertemuan  ini  semakin  bermakna.  Pertanyaan-pertanyaan  kritis  bermunculan  dari  berbagai  sudut  pandang. Ahlul Fikri, S. Pd. I., M. Pd,  mengajukan  pertanyaan  mendalam  tentang  pentingnya  variabel  bebas  dan  terikat,  serta  bagaimana  hubungan  antar  variabel  dalam  penelitian  dapat  mempengaruhi  validitas  dan  reliabilitas  hasil  penelitian. Pertanyaan ini  menunjukkan  kepekaan  peserta  akan  pentingnya  metodologi  penelitian  yang  kuat  untuk  menghasilkan  temuan  yang  berkualitas. Dr. Duskri  dengan  teliti  dan  jelas  menjawab  pertanyaan  tersebut,  memberikan  penjelasan  yang  terstruktur  dan  mudah  dipahami. 

Berikutnya peserta kuliah Hayail Umroh, S. Pi., M. Pi, Dosen Unmuha dan Kepala PAUD UIN Ar-Raniry,  menambah  dinamika  diskusi  dengan  pertanyaan  mengenai  penggunaan  metode  mixed methods.  Pertanyaan  ini  menunjukkan  kesadaran  peserta  akan  keunggulan  penggunaan  berbagai  pendekatan  metodologi  untuk  mendapatkan  gambaran  yang  lebih  holistik  dan  komprehensif.  Diskusi  yang  terjadi  membuka  wawasan  baru  tentang  bagaimana  mengintegrasikan  metode  kualitatif  dan  kuantitatif  untuk  memperkaya  penelitian. Selanjutnya momen  yang  paling  menginspirasi  datang  dari  Nazaruddin, S. Pd. I., MA.  Dengan  sambil  mengucapkan  pantun  yang  memcah suasana hening,  ia  mengajukan  pertanyaan  yang  mendalam  tentang  perbedaan  jenis-jenis  variabel  dan  urgensi masing-masing  dalam  penelitian.  


Diskusi semakin memukau terjadi  saat  Ridwan, S. Pd. I., MA., M.Pd, Kepala SMPS Darun Nizham Aceh Jaya,  berbagi  pengalaman  dan  pertanyaan  yang  mendalam.  Dengan  mata  yang  berkaca-kaca,  ia  mengungkapkan  rasa  harunya  terhadap  diskusi  yang  sangat  mencerahkan  dan  menginspirasi.  Ia  merasa  mendapatkan  pencerahan  yang  berharga  untuk  mengembangkan  kreativitas  dan  inovasi  dalam  dunia  pendidikan. 

Ridwan  kemudian  mengajukan  pertanyaan  yang  sangat  relevan,  menunjukkan  keseriusannya  dalam  mengembangkan  penelitian  yang  berkualitas.  Ia  meminta  pencerahan  tentang  cara  mengklaim  novelty  dalam  penelitian  kualitatif.  Ia  tidak  hanya  berhenti  di  situ,  ia  juga  meminta  "peunutoh" (dalam  bahasa  Aceh)  kata  kunci  yang  tepat  untuk  berbagai  jenis  penelitian:  Penelitian  Tindakan  Kelas  (PTK)  dengan  kata  kunci  "Upaya  Peningkatan,"  penelitian  eksperimen  dengan  "Pengaruh,"  penelitian  dan  pengembangan  (R&D)  dengan  "Pengembangan,"  dan  penelitian  etnografi. 

Seiring derasnya diskusi mengalir,  pertanyaan  Ridwan  yang  paling  menarik  mengenai  penelitian  yang  dilakukannya  berkaitan  dengan  tradisi  lokal  Aceh.  Ia  mengatakan  sedang  mempertimbangkan penelitian  titipan  dari  keluarga  Kerajaan  Teunom  tentang  "Meurumok  Raja  Teunom,"  sebuah  tradisi  kenduri  raja  yang  telah  berkembang  menjadi  kegiatan  gotong  royong  masyarakat  dalam  membuat  bubur  rempah.  Ridwan  ingin  mengetahui  bagaimana  ia  dapat  mengungkap  novelty  dalam  penelitian  ini,  bagaimana  ia  dapat  menemukan  aspek  yang  unik  dan  berharga,  dan  bagaimana  penelitian  ini  dapat  dikembangkan  menjadi  disertasi,  artikel  jurnal,  dan  buku  untuk  melestarikan  adat  istiadat  dan  kearifan  lokal  Aceh  sebagai  perekat  sosial  di  era  milenial.  Ia  ingin  penelitiannya  tidak  hanya  sekadar  penelitian,  namun  juga  warisan  berharga  bagi  generasi  mendatang. 

Pertanyaan  Ridwan  menunjukkan  keinginan  kuat  untuk  menemukan  novelty  dalam  penelitiannya  agar  dapat  memberikan  kontribusi  yang  berharga  bagi  dunia  pendidikan.  Dr. Duskri  memberikan  penjelasan  yang  mendalam  dan  tips  untuk  menemukan  novelty,  membuka  cakrawala  baru  bagi  para  peserta  untuk  berkreasi  dan  berinovasi. Mereka menekankan pentingnya memahami konteks lokal dan mengungkap aspek-aspek unik yang dapat diangkat menjadi kontribusi bagi perkembangan pendidikan nasional. 

Kuliah  yang  berlangsung  dengan  semangat  ini  diakhiri  dengan  foto  bersama  menggunakan  seragam  AGPAI.  Momen  ini  menunjukkan  solidaritas  dan  kebersamaan  para  peserta  dalam  upaya  mengembangkan  kualitas  pendidikan  di  Aceh.  Kuliah  ini  bukan  hanya  sekedar  transfer  ilmu,  tetapi  juga  menjadi  inspirasi  bagi  para  peserta  untuk  terus  berkarya  dan  berinovasi  dalam  dunia  pendidikan.  Melalui  kegiatan  seperti  ini,  diharapkan  akan  tercipta  generasi  pendidik  yang  mampu  mengembangkan  pendidikan  di  Aceh  menjadi  lebih  berkualitas  dan  kompetitif  di  masa  depan. 

Semangat  dan  dedikasi  para  peserta,  dengan  penelitiannya  yang  mengungkap  kearifan  lokal,  menjadi  bukti  bahwa  transformasi  pendidikan  di  Aceh  sedang  berjalan  dengan  pesat  dan  penuh  harapan.  Kolaborasi  antara  perguruan  tinggi  dan  asosiasi  guru  seperti  ini  harus  terus  dikembangkan  untuk  mendorong  kreasi  dan  inovasi  di  dunia  pendidikan  Indonesia.  Kuliah  ini  bukan  hanya  sekedar  kuliah,  tetapi  sebuah  perjalanan  inspiratif  menuju  pendidikan  Aceh  yang  lebih  berkualitas  dan  berkeadilan. 

1 komentar: