Total Tayangan Halaman

Sabtu, 28 September 2024

AGPAI Kelas S3 Gelar Kuliah Isu Pendidikan Modern Bersama Prof. Dr. Muhammad, M.Ed

 

Pendidikan Agama Islam di era modern menghadapi sejumlah tantangan yang kompleks, yang menuntut adaptasi dan inovasi dalam pendekatan pengajaran dan penyampaian pesan agama. Berikut adalah beberapa tantangan utama: 
1.  Sekularisasi dan Globalisasi: 
 
Sekularisasi: Meningkatnya pengaruh pemikiran sekuler dan gaya hidup modern yang cenderung memisahkan agama dari kehidupan sehari-hari,  mengurangi minat dan motivasi belajar agama. 
 
Globalisasi: Akses mudah terhadap informasi dan budaya global, termasuk pemikiran dan nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran Islam,  membuat tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai Islam.
 
 
2.  Teknologi dan Media Sosial: 
 
Informasi yang Berlimpah: Akses mudah terhadap informasi, termasuk informasi yang tidak akurat dan menyesatkan tentang agama,  menjadikan sulit untuk menyaring dan memilih informasi yang benar.
 
Media Sosial:  Pengaruh kuat media sosial dalam membentuk opini dan perilaku,  membutuhkan strategi yang tepat untuk memanfaatkan media sosial sebagai alat dakwah dan pendidikan agama.
 
 
3.  Pluralitas Agama dan Kebudayaan: 
 
Keberagaman:  Meningkatnya keragaman agama dan budaya,  menuntut toleransi dan dialog antaragama,  serta strategi yang tepat untuk mempromosikan  keharmonisan dan  kebersamaan.
 
Konflik Agama:  Munculnya konflik dan intoleransi antaragama,  menuntut upaya yang lebih kuat untuk membangun pemahaman, empati, dan dialog antaragama.
 
 
4.  Modernitas dan Kehidupan Kontemporer: 
 
Perkembangan Sains:  Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat,  membutuhkan  interpretasi  agama yang  sesuai dengan  realitas modern dan  menjawab  pertanyaan  kontemporer.
 
Etika dan Moral:  Tantangan  dalam menerapkan  nilai-nilai  moral  Islam di era modern,  seperti  dalam  bidang  bisnis,  politik,  dan teknologi,  menuntut  panduan  yang  jelas dan  relevan.
 
 
5.  Kurangnya Minat dan Motivasi: 
 
Kompetisi:  Persaingan  dari  bidang  pendidikan  lain  yang  dianggap lebih  menjanjikan,  mengurangi  minat  pelajar  terhadap  pendidikan  agama.
 
Persepsi Negatif:  Ada  persepsi  negatif  tentang  agama  yang  dianggap  kaku  dan  tidak  relevan  dengan  kehidupan  modern,  mengurangi  motivasi  belajar  agama.
 
 
6.  Keterbatasan Sumber Daya: 
 
Sarana dan Prasarana:  Keterbatasan  sarana  dan  prasarana  pendidikan  agama,  seperti  perpustakaan,  laboratorium,  dan  guru  yang  berkualitas,  menghilangkan  kemampuan  menyalurkan  pesan  agama  secara  efektif.
 
Pendanaan:  Minimnya  pendanaan  untuk  pendidikan  agama,  menjadikan  sulit  untuk  mengembangkan  program  pendidikan  yang  lebih  kreatif  dan  inovatif.
 
 
Menyikapi Tantangan: 
 
Adaptasi dan Inovasi:  Penting  untuk  menyesuaikan  metode  pengajaran  dan  materi  ajar  dengan  konteks  modern  serta  menyertakan  elemen  inovasi  dalam  proses  pembelajaran.
 
Teknologi dan Media Sosial:  Manfaatkan  teknologi  dan  media  sosial  sebagai  alat  dakwah  dan  pendidikan  agama  yang  efektif  dan  positif.
 
Dialog Antaragama:  Promosikan  dialog  antaragama  untuk  membangun  keharmonisan  dan  kebersamaan  serta  mencegah  konflik  dan  intoleransi.
 
Penguatan Nilai-nilai Islam:  Mendorong  pembelajaran  nilai-nilai  Islam  yang  relevan  dengan  kehidupan  modern,  sehingga  menjadi  pedoman  yang  kuat  dalam  menghadapi  tantangan  zaman.
 
Peningkatan Kualitas Guru:  Meningkatkan  kualitas  guru  agama  melalui  pelatihan  dan  pengembangan  profesional,  sehingga  mampu  menyalurkan  pesan  agama  secara  efektif  dan  menarik.
 
 
Penting untuk diingat bahwa pendidikan agama Islam di era modern adalah sebuah proses yang dinamis dan terus berkembang.  Menyikapi tantangan dengan bijak,  inovatif,  dan  berorientasi  pada  kebaikan  merupakan  kunci  untuk  meningkatkan  kualitas  pendidikan  agama  dan  menjadikan  agama  sebagai  pondasi  kuat  dalam  menjalani  kehidupan  modern.  



Jumat, 27 September 2024

Kelas AGPAI S3 Gelar Belajar Filsafat Ilmu Kajian Objek Ilmu Itu Sendiri dan Material Bagaimana Ilmu Dikontruksi, Bersama Prof. Dr. Syamsul Rizal, M. Ag

Objek materia merupakan ruaglingkup ilmu itu sendiri, sedangkan objek forma adalah bagai cara mempelajari ilmu itu sendiri. Objek material adalah substansi atau bahan yang menjadi fokus kajian filsafat ilmu.  
 
Objek material filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan itu sendiri. Ini berarti filsafat ilmu membahas berbagai macam disiplin ilmu, mulai dari ilmu alam seperti fisika, kimia, biologi, hingga ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, ekonomi, dan lain-lain. 


Objek formal adalah sudut pandang atau cara pandang yang digunakan untuk menganalisis objek material. 
 
Objek formal filsafat ilmu adalah menelaah hakikat, metode, dan implikasi dari ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu tidak mempelajari ilmu pengetahuan itu sendiri seperti yang dilakukan oleh ilmuwan, tetapi lebih kepada bagaimana ilmu pengetahuan bekerja, bagaimana pengetahuan ilmiah dibentuk, dan apa pengaruhnya terhadap manusia dan dunia.
 


Kebenaran absolut kebenaran yang benar, benar benar. Sedangkan kebenaran perspektif tergantung dari sisi mana sudut pandang kajian. 
Hegle  > Kebenaran > Tesis, anti tesis dan Sintesis
Thomas Kuhn > Kebenaran Paradigma, cara pandang cara berfikir. > cara pandang yang bergeser desebut anomali penyimpangan
.

 

Belajar Sosio Antropologi Bersama Master Belanda Profesor Jerman Putra Abdya Luar Biasa

Ternyata Laot Lhok na sau jaga, Laot deu dan Kulam Ungkot Na Peggawa. Begitulah Potren Antropologi. Antara Punya dan Pemillik itua beda. Semua kita punya nyawa... Tetetapi kita bukan pemilik nyawa, Pemilik nyawa adalah Allah, Begitu juga dengan alam, Alam milik Allah, namun dibeberapa bagian alam punya manusia kasat mata dan sebagian yang lain punya jin tak kasat mata.


Objek Studi dan Cabang-cabang Ilmu Sosiology Anthropology  
Oleh : Ridwan, S. Pd. I., MA., M. Pd. 
Tugas Matakuliah Pilihan Dosen Pengasuh 
Prof. Dr. Abdul Manan, M. Sc., MA
Ilmu sosiologi dan antropologi adalah dua bidang studi yang berkaitan erat dengan pemahaman mengenai manusia dan masyarakat.

Sosiologi fokus pada analisis struktur sosial, hubungan antarindividu dalam masyarakat, serta pola-pola interaksi sosial. Objek kajiannya meliputi institusi sosial seperti.keluarga, agama, pendidikan, dan ekonomi. Cabang-cabang utama sosiologi termasuk sosiologi keluarga, sosiologi agama, sosiologi politik, sosiologi pendidikan, dan sosiologi ekonomi.
Antropologi lebih menitikberatkan pada studi tentang manusia dari perspektif budaya dan biologis. 

Antropologi budaya mengeksplorasi kebiasaan, adat istiadat, dan norma-norma yang diterapkan dalam berbagai masyarakat,
Antropologi fisik mempelajari aspek biologis manusia termasuk evolusi dan variasi genetis
Cabang-cabang utama antropologi meliputi antropologi budaya, antropologi fisik, arkeologi, dan linguistik antropologi.








Jumat, 20 September 2024

AGPAI Kelas S3 Gelar Kuliah Filsafat Ilmu Bersama Prof. Dr. Syamsul Rijal, M.A Kelas Kerjasama dengan Pascasarjana UINAR

 Pemahaman Mendalam:  Filsafat ilmu di program S3 bertujuan untuk mengembangkan pemahaman mendalam tentang dasar-dasar ilmu pengetahuan, metode ilmiah, dan implikasi filosofis dari penelitian.

Pengembangan Kritis:  Mahasiswa S3 didorong untuk berpikir kritis tentang asumsi, metode, dan nilai-nilai yang mendasari penelitian mereka, serta implikasi sosial dan etika dari temuan mereka. 

Penelitian Berbasis Filosofi:  Filsafat ilmu dapat membantu mahasiswa S3 dalam merumuskan pertanyaan penelitian yang lebih mendalam, memilih metode yang sesuai, dan menginterpretasikan hasil penelitian dengan lebih kritis.

Keterampilan Argumentasi:  Mahasiswa S3 diajarkan untuk membangun argumen filosofis yang kuat, menganalisis kritik, dan berpartisipasi dalam diskusi akademis.

Topik yang Umum Dibahas dalam Filsafat Ilmu S3: 

Epistemologi:  Kajian tentang pengetahuan, bagaimana kita memperolehnya, dan bagaimana kita dapat mengetahui kebenaran.

Ontologi:  Kajian tentang keberadaan, hakikat realitas, dan hubungan antara dunia fisik dan mental.

Metodologi:  Kajian tentang metode penelitian, analisis data, dan interpretasi hasil.

Etika Penelitian:  Pembahasan tentang prinsip-prinsip moral dalam penelitian ilmiah, seperti integritas, kejujuran, dan tanggung jawab.

 Filosofi Ilmu Tertentu:  Pembahasan tentang filosofi ilmu di bidang-bidang khusus seperti fisika, biologi, psikologi, sosiologi, atau ilmu komputer.

Kesimpulan: 

Filsafat ilmu di program S3 merupakan bidang studi yang penting untuk mengembangkan pemikiran kritis, memperkaya pemahaman tentang penelitian, dan mempersiapkan calon peneliti untuk berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan secara bertanggung jawab. 

AGPAI Kelas S3 Kerjasama dengan Pascasarjana UINAR Gelar Kuliah Metode Penelitian Bersma Prof. Jarjani Usman, S.Ag., S.S., M.Sc., Ph.D.

Membuat rumusan masalah dan latar belakang penelitian yang kuat adalah fondasi untuk disertasi S3 yang sukses. Teknik kajian mendalam sangat penting untuk menghasilkan rumusan masalah yang tajam dan latar belakang yang kuat. Berikut adalah beberapa teknik:

1. Identifikasi Celah Pengetahuan: 

 Tinjau Literatur: Baca secara ekstensif penelitian yang ada di bidang Anda. Catat celah dalam penelitian, pertanyaan yang belum terjawab, dan isu yang kurang diteliti.

 Analisis Kontroversi: Carilah topik yang memiliki sudut pandang berbeda atau penelitian yang menghasilkan hasil yang bertentangan. 

Pengembangan Teori: Identifikasi area di mana teori yang ada tidak dapat menjelaskan fenomena tertentu atau memerlukan modifikasi.

Aplikasi Kontekstual: Perhatikan bagaimana teori dan konsep yang ada dapat diterapkan dalam konteks spesifik yang belum terkaji.

2. Rumuskan Pertanyaan Penelitian: 

Hindari Pertanyaan Umum: Rumusan masalah harus spesifik dan terarah, bukan pertanyaan umum yang terlalu luas.

Fokus pada Kontribusi: Rumusan masalah harus menunjukkan kontribusi unik penelitian Anda terhadap bidang studi.

Pertanyaan Bersifat "Kenapa" dan "Bagaimana": Pertanyaan penelitian yang baik seringkali diawali dengan "mengapa" atau "bagaimana" untuk menggali pemahaman yang lebih dalam.

 Pertanyaan yang Dapat Dijawab: Pastikan rumusan masalah dapat dijawab dengan metode penelitian yang dipilih.

 3. Bangun Latar Belakang yang Kuat: 

Tuliskan Narasi yang Menarik: Latar belakang harus menarik perhatian pembaca dan memberikan konteks penting untuk penelitian Anda.

Tunjukkan Urgensi: Jelaskan mengapa penelitian ini penting dan apa konsekuensinya jika pertanyaan tidak terjawab.

Hubungkan dengan Teori: Hubungkan rumusan masalah dengan teori-teori yang relevan dan tunjukkan bagaimana penelitian Anda akan menyumbangkan pada pengembangan teori tersebut.

Gambarkan Kerangka Penelitian: Jelaskan secara singkat kerangka penelitian yang akan Anda gunakan dalam penelitian.

4. Teknik Tambahan: 

Mind Mapping: Gunakan mind mapping untuk memetakan ide-ide, menemukan hubungan, dan mengidentifikasi celah dalam pengetahuan.

Metode "5W+1H": Gunakan metode ini untuk menguraikan pertanyaan penelitian secara detail: what, who, where, when, why, and how.

Diskusi dengan Pakar: Berdiskusi dengan ahli di bidang Anda untuk mendapatkan masukan dan ikan konstruktif.

 5. Teknik Evaluasi: 

 Revisi Berulang: Tinjau dan revisi rumusan masalah dan latar belakang secara berulang untuk memastikan kejelasan, fokus, dan kelengkapan.

 Masukan dari Dosen Pembimbing: Dapatkan masukan dari dosen pembimbing untuk memastikan rumusan masalah dan latar belakang sesuai dengan standar akademis dan kebutuhan penelitian.

Contoh Rumusan Masalah yang Baik: 

Topik: Pengaruh media sosial terhadap perilaku konsumsi generasi milenial di Indonesia. 

Rumusan Masalah: 

Kenapa  media sosial berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumsi generasi milenial di Indonesia?

Bagaimana  pengaruh media sosial terhadap perilaku konsumsi generasi milenial di Indonesia, khususnya pada aspek pemilihan produk, loyalitas merek, dan impulsive buying? 

Latar Belakang: 

Jelaskan tren perilaku konsumsi generasi milenial di Indonesia.

Uraikan peran media sosial dalam kehidupan generasi milenial.

Sebutkan studi-studi yang telah dilakukan mengenai pengaruh media sosial terhadap perilaku konsumsi.

Jelaskan kerangka teori yang akan digunakan dalam penelitian.

Penting untuk diingat: 

Rumusan masalah dan latar belakang penelitian harus saling terkait erat dan mendukung satu sama lain.

Penggunaan bahasa yang jelas, ringkas, dan tepat.

Hindari penggunaan jargon atau istilah yang tidak familiar. 

Dengan teknik kajian ini dapat menghasilkan rumusan masalah dan latar belakang yang kuat dan  menarik untuk disertasi S3 Anda.

Kamis, 19 September 2024

LINK JOURNAL INTERNATIONAL BERINDEK SCOPUS KELAS AGPAI ACEH PROGRAM DOKTOR (S3) KERJASAMA DENGAN PASCASARJANA UIN AR RANIRY

 Berikut kami siapkan berbagai Link Journal Ternama Level International Berindek Scopus. Ayo Belanja Referensi Jurnal Sepuas-puasnya Tanpa Batas Sepcial Buat Para Pencita Imu, Penulis dan Peneliti (Cara tercepat, termudah dan terbanyak mengumpulkan referensi journal international)




Cari Jurnal lengkap Klik Searching di atas atau link ini ghttps://scholar.google.com/


Cari lengkap connected Papers klik Boild a Graph atau link ini https://www.connectedpapers.com/

Cari lengkap Jurnal Sinta link ini https://sinta.kemdikbud.go.id/journals 



Klik gambar untuk melihat naskah publikasi journal international atau klik link di bawah ini
http://www.ingentaconnect.com/contentone/asp/asl/2017/00000023/00000012/art00033 

Klik gambar di atas untuk melihat naskah publikasi journal international atau klik link di bawah ini
https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1757-899X/296/1/012048

Klik gambar di atas untuk melihat naskah publikasi journal international atau klik link di bawah ini


Berikut ini kami sediakan link journal ternama untuk berselancar mencari referensi atau sitasi jounal seluruh dunia dari berbagai bidang dan sub kajian... selamat mencoba dan silah berselancar ke dunia journal international...













































Berikut ini Link Jurnal Nasional 

Jurnal Nasional berikut ini tidak kalah bergengsi Mulai dari Sinta 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. dan banyak yang berindeks Scopus. Mari Berselancar 


Lihat Selengkanya klik jurnal di atas atau klik lingk https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/index